Bab 329
Ciumannya lembut, tangan Lestari yang halus dan putih melingkari dada Beni, senyum terukir di ujung bibirnya.
Nadira terhuyung, seakan sebuah ember berisi es jatuh menimpa tubuhnya dari kepala hingga kaki.
Pangsit yang ada di tangannya dicengkram erat dan tampak berantakkan.
Bentuk yang jelek itu seolah mengejeknya, menunjukkan betapa naifnya dia yang berpikir satu porsi pangsit bisa meluluhkan hatinya.
Yang mengira satu malam perawatan bisa membuatnya kembali menoleh.
Tapi bagaimana mungkin dia bisa mencium Lestari?
Apakah perasaan bisa berpindah begitu cepat?
Lestari dengan sinis melirik ke arah pintu, melihat Nadira yang berdiri di sana, pucat seperti salju.
Meskipun jarak memisahkan mereka, Lestari bisa mendengar bisikan lelaki itu dalam mimpinya, menyebut Nadira. Nadira tidak mungkin mendengarnya!
Wajah Lestari yang sebelumnya tampak suram perlahan berubah menjadi lebih menikmati, dia makin aktif memeluk leher Beni.
Pria itu dalam mimpinya mencium dengan penuh misteri, napasnya be

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link