Bab 410
Beberapa orang masih berdiri di sekitar, termasuk Leon, Yansen, Sada, serta beberapa dokter dan perawat.
Ucapan pria itu yang penuh ejekan membuat semua mata tertuju pada Ronald dengan ekspresi berbeda-beda.
Nadira merasa Beni terlalu sombong dan menyakitkan dalam berbicara. Dia mengernyit sambil menatap Ronald dengan rasa khawatir.
Tatapan Beni makin dingin.
Namun, Ronald tetap tenang dan berkata, "Pak Lionel, kamu nggak perlu repot mengurus urusanku. Kamu dan Nadira sudah resmi bercerai. Secara hukum, kalian sudah nggak ada hubungan lagi, jadi kamu nggak punya hak menentukan apa pun soal anak yang dikandungnya."
"Sertifikatnya belum keluar. Aku yang berhak menentukan, bahkan Tuan Ronald pun nggak bisa berbuat apa-apa," ujar Beni dengan angkuh.
"Polisi bisa!" Ronald mengerutkan kening, lalu menoleh ke tim kepolisian Rovelia. "Pak Lionel memang berkuasa, tapi aku juga bisa meminta bantuan dari Administrasi Umum Rovelia. Kalau kamu ingin sewenang-wenang terhadap nyawa seseorang, kita li

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link