Bab 655
"Apa? Zea mau ketemu aku?"
Saat sedang makan, ponsel Nadira berdering beberapa kali. Dengan enggan, perempuan itu pergi ke balkon untuk menerimanya dan mendengar kabar yang mengejutkan ini.
"Kenapa? Nggak mau?"
Terdengar suara Beni yang bernada dingin di ujung telepon. Beraninya perempuan ini tidak langsung mengangkat teleponnya!
Sebegitu malasnyakah perempuan ini menerima teleponnya? Atau jangan-jangan, dia senang bisa makan malam dengan Ronald?
Dua kali mendengar nama laki-laki itu dalam sehari membuat hati Beni mendongkol.
Dengan satu jari, pria itu melonggarkan dasinya. "Kalau nggak mau, nggak apa-apa."
"Mau! Zea di mana?"
"Di mobilku."
Giliran Nadira yang dongkol. Nada bicaranya terdengar tidak senang. "Apa? Kamu juga ikut?"
Pelipis Beni berkedut. Beraninya perempuan ini bicara seperti itu. "Kamu pikir aku mau? Kalau anak umur tiga tahun bisa menyetir mobil sendiri, aku nggak bakal ikut."
"Zea menangis, teriak-teriak, dan mengancam mau mati segala. Aku kasihan, makanya aku izinkan

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link