Bab 656
Melihat perempuan itu mengajak anaknya naik tanpa peduli padanya, wajah tampan Beni langsung menghitam. "Zea, siapa bilang kamu boleh naik?"
Zea menoleh dan menatap ayahnya dengan jijik. Apaan sih? Memangnya siapa yang tadi di jalan bawa Bentley kayak mobil balap?
Bocah itu menghela napas dan menarik ujung baju Nadira. "Ayah tadi juga kehujanan ... "
"Oh, ya? Kenapa nggak sekalian tenggelam di sungai saja?" Nadira tersenyum. "Di rumah nggak ada baju laki-laki. Ibu nggak bisa bantu."
Beni nyaris muntah darah mendengar kalimat pertama. Namun, suasana hatinya tiba-tiba membaik saat mendengar kalimat kedua.
Tatapannya menyipit. Pria itu berjalan mendekat, lalu menggendong anaknya. Melihat ini, Nadira yang berdiri di samping mengerucutkan bibir dan tidak kunjung beranjak.
Beni menoleh ke arahnya, berkata dengan acuh tidak acuh, "Kamu mau anakmu masuk angin?"
Nadira kesal setengah mati, tetapi juga khawatir Zea benar-benar akan sakit. Dengan terpaksa, dia menekan tombol lantai 8.
Nadira memb

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link