Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 224

Di rumah sakit. Salma langsung didorong masuk ke ruang gawat darurat. Roberto yang baru saja mengetahui kejadian sebenarnya, gemetar hebat karena amarah. Sementara itu, Avery menangis tersedu-sedu, berlutut di lantai sambil memeluk kaki Roberto. "Ayah! Aku melakukan ini karena terlalu mencintai Hazel, makanya aku nggak punya pilihan lain! Aku ... aku juga nggak menyangka Annisa akan datang ke rumah dan malah mendorong Ibu dari tangga! Semua ini salahku!" Roberto benar-benar ingin menendang putrinya yang hanya bisa mencari masalah ini. Namun, saat mengingat kalau Avery adalah putrinya yang selalu dimanjakannya sejak kecil, dia tetap tidak tega. Dia berkata dengan sangat marah, "Kita akan bicara lagi setelah ibumu selamat!" Dennis juga tiba di rumah sakit bersama Annisa. Namun, sebelum keduanya sempat berbicara, lampu di ruang gawat darurat sudah padam. Dokter keluar dengan ekspresi berat hati dan berkata, "Kami nggak bisa menyelamatkan bayinya." Mendengar itu, Roberto merasa pandanganny

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.