Bab 20
Satya menggendong Toni dengan ekspresi cemas.
Mereka menunggu selama tujuh puluh dua jam di luar zona perang. Mereka menunggu untuk mendapatkan persetujuan dan menyelesaikan berbagai prosedur, sebelum akhirnya boleh ikut konvoi pasokan bantuan, masuk ke zona perang.
Setelah memasuki zona perang, mereka mengikuti mobil konvoi untuk menyalurkan barang bantuan. Setiap kali tiba di lokasi penyaluran bantuan, mereka selalu mencari Nia di sana.
Tapi saat baru tiba di pos kedua, mereka malah mendapatkan serangan.
Toni terkena tembakan.
Karena tidak ada fasilitas perawatan, mereka pun ikut mobil pengangkut bantuan medis untuk pergi ke rumah sakit darurat.
Toni sudah hilang kesadaran dalam perjalanan.
Satya menggendongnya dan bergegas masuk ke rumah sakit. Tapi saat mendongak, dia malah tidak sengaja melihat Nia di tengah kerumunan.
Tatapan wanita itu begitu dingin, ekspresinya juga terlihat rumit.
Langkah Satya mendadak terhenti, dia senang bukan main saat melihat Nia lagi.
"Dia masih hidup!"

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link