Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 489

Carman tersenyum pahit, suara tawanya perlahan mengecil hingga akhirnya tidak terdengar sama sekali. Aku secara otomatis menoleh dan melihat dia sudah menutup matanya, kehilangan kesadaran. Ricky perlahan-lahan mengelap ujung senjatanya. Tubuhku tegang, aku menatapnya dengan cemas, takut dia akan mengarahkan senjatanya ke Carson. Mungkin karena melihat kecemasan aku, dia tersenyum pada aku, "Kenapa kamu khawatir? Kalau aku sudah muncul, aku nggak akan binasakan dia dengan tanganku sendiri." "Lagi pula, kalau aku binasakan dia, aku juga akan hadapi masalah nantinya." "Sebenarnya, aku berniat selesaikan dia dengan tangan Carman, tapi siapa sangka, Carman malah gila dan berusaha memerkosamu." "Kalau begitu, apa kamu akan lepaskan kami?" Aku bertanya dengan suara tegang. Ricky tersenyum, tidak menjawab, hanya membungkuk untuk mengambil pisau yang terjatuh dari tangan Carman. Pisau itu masih berlumuran darah Carson, sangat mencolok. Dia bermain-main dengan pisau itu, lalu tertawa ringan pad

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.