Bab 567
"Meisya!"
Carson membentakku lagi. Matanya yang penuh kesedihan dan merah padam tampak seperti hendak menangis.
Seketika, hatiku tersentak kaget.
Carson merasa sedih sampai ingin menangis karena perkataanku.
Reaksi Carson seperti ini membuatku tidak bisa bersikap tegas.
Aku berkata dengan tenang, "Kamu pikirkan dulu. Aku harap kamu bisa memberiku jawaban sebelum kantor sipil pulang kerja hari ini."
"Kenapa kamu nggak pernah percaya padaku?"
Ketika aku membuka pintu mobil, Carson tiba-tiba bertanya di belakang.
Suara Carson sangat pelan, menyiratkan kesedihan dan keluhan yang tak terucapkan.
Aku tidak takut kedinginan dan ketegasan Carson, tetapi takut melihat Carson sedih karenaku.
Aku memegang pegangan pintu mobil dengan erat, lalu berbalik badan dan menatap Carson.
Carson menatap lurus padaku. Matanya lebih merah lagi.
"Sudah kubilang, Riris hanya adikku. Kenapa kamu nggak percaya?"
"Kamu selalu membela Riris dan meninggalkanku demi Riris. Mana bisa aku percaya?"
Aku tidak bodoh. Aku

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link