Bab 684
Bella menyeka air matanya lalu berkata padaku, "Mei, kamu pasti lapar. Aku akan pergi membelikanmu sesuatu."
Aku mengangguk sambil memperhatikannya pergi.
Saat melewati kakakku, Bella meliriknya dengan ekspresi rumit di wajahnya.
Setelah Bella keluar, kakakku datang.
Kakakku berkata padaku, "Aku nggak tahu Bella menyukaiku."
"Benarkah?" Aku tersenyum sinis padanya. "Sekarang kamu nggak perlu tahu lagi. Bella nggak akan menyukaimu lagi, sebaiknya kamu tetap bersama Riris saja."
Kakakku cemberut, wajahnya yang lelah penuh dengan kerumitan.
Aku menyebut nama Riris dengan senyuman sinis. "Aneh sekali, kenapa kamu nggak tinggal bersama wanita jahat itu saja atau kamu datang kepadaku untuk membalas dendamnya padaku?"
"Mei, jangan bicara seperti itu pada kakakmu."
Kakakku tertegun, raut wajahnya penuh dengan rasa sakit. "Kita ini saudara kandung. Ibu bilang bahwa apa pun yang terjadi, kita harus saling menyayangi. Apa kamu sudah lupa?"
"Itu yang dikatakan ibuku pada kakakku. Kamu bukanlah kak

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link