Bab 839
"Nona Meisya ...."
Riris menoleh padaku. "Tolong ajari aku bagaimana cara agar para pria unggul menyukaimu."
"Coba lihat apakah aku bisa mempelajarinya. Bagaimanapun, nggak semua orang bisa menguasai kemampuan Nona Meisya ini."
Aku menatap Riris dengan sinis. Aku menyeringai dan berkata, "Maaf, kamu terlalu bodoh, nggak akan bisa menguasainya."
"Benar. Nona Meisya pintar dan pandai menggoda pria."
Saat Riris berbicara, Illias menarik tangan Riris untuk menyuruhnya berhenti.
Akan tetapi, Riris tidak menuruti Illias.
Riris mengentakkan tangan Illias dan mencibir padanya. "Aku sedang memuji adikmu. Kenapa kamu nggak senang?"
Illias mengernyit, tetapi tidak memberi tanggapan.
Aku menyeringai pada Riris dan berujar dengan sarkas, "Terima kasih atas pujianmu. Aku awalnya juga ingin memujimu. Sesama wanita harus saling memuji."
"Tapi kamu terlalu bodoh. Setelah dipikir-pikir, aku nggak tahu apa yang bisa dipuji darimu."
"Ya, tentu saja aku nggak seperti Nona Meisya yang pandai menggoda pria.

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link