Bab 764
Merina yang sudah lama terdiam pun tiba-tiba berkata, "Pak Andrian, biarkan aku tinggal di sini untuk menjaga Kak Aldi saja. Aku berjanji, aku akan pergi begitu dia bangun."
"Bu merina, silakan pergi. Kamu sengaja membiarkan putri kamu kabur dari rumah dan meminta paparazi mengambil gambar dan menyebarkannya secara online. Aku rasa kamu nggak mau Pak Aldi menyelesaikan masalah dengan kamu ketika dia bangun, 'kan?"
Merina panik dan matanya dipenuhi rasa tidak percaya.
Bagaimana dia bisa tahu?!
Andrian memandangnya tanpa ekspresi, "Kalaupun Nona Serina nggak menyukai Pak Aldi sekarang, kamu nggak akan punya kesempatan juga. Tolong segera pergi!"
Merina menggigit bibir bawahnya, seperti badut yang ketahuan, dia pergi dengan frustrasi.
Tiga hari kemudian, Aldi akhirnya terbangun.
Andrian tampak bersemangat, "Pak Aldi, akhirnya kamu bangun!"
Aldi perlahan duduk, wajahnya masih sedikit pucat dan setiap gerakannya terasa sakit, membuat dia tanpa sadar mengerutkan kening.
"Apakah Tavo sudah te

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link