Bab 237
Mendengar Rania begitu terkejut, bibi keduanya, Risa Runisa menepuk bahu Rania sambil berkata dengan ekspresi tidak puas, "Kenapa kamu berteriak? Berapa umurmu? Kamu bahkan nggak punya pasangan? Orang yang aku perkenalkan adalah seorang pengusaha dan pemilik pabrik makanan di kota kita yang memiliki aset puluhan juta. Apa dia masih nggak layak untukmu?"
"Ya, Rania." Ibunya Rania, Rimas Runisa, juga berkata, "Latar belakang keluarga pemuda itu bagus, dia juga terlihat baik. Kami telah membantumu memeriksanya."
Ayahnya Rania, Ansel Sukmaja, tampak lebih jujur. Dia tidak mengatakan apa pun.
Namun, bagaimana Rania menyetujuinya? Dia pun berkata dengan tergesa-gesa, "Aku belum mau mencari pacar. Surya, tolong segera hentikan mobilnya. Aku nggak mau pergi."
Rania tidak tahu bahwa jamuan makan ini adalah acara kencan buta untuknya.
Rania tidak memiliki ide untuk berpacaran. Selain itu, Surya berada di sisinya. Sekarang, Rania benar-benar merasa malu hingga ingin bersembunyi.
Surya juga mera

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link