Bab 393
Sudahlah, terima nasib saja. Tristan hanya berharap cicitnya tidak akan menjadi terlalu bodoh nanti.
Jika memang terlalu bodoh, suruh saja dia menjadi tentara. Jika otak tidak memadai, coba saja menggunakan kekuatan fisik.
Mau bagaimana lagi?
"Sudahlah, aku sudah menerima takdir. Biarkan saja seperti ini." Tristan menghela napas. Sepertinya, kali ini dia ditakdirkan kalah dari Javier.
"Hmph, kamu meremehkan ibuku. Tapi, ibu juga nggak suka kalian." Darah Michelle langsung mendidih dan dia merasa sangat marah.
"Hei, memangnya aku nggak boleh bicara jujur?" Tristan hampir tertawa ketika melihat ekspresi marah Michelle, tetapi dia menahannya.
Tristan tidak ingin Michelle bersikap sopan kepadanya seperti sebelumnya. Dia lebih suka Michelle memperlakukannya seperti sekarang.
Itu sebabnya, Tristan sengaja untuk menggoda Michelle. Tentu saja di dalam hatinya, Tristan sebenarnya juga berpikir seperti itu.
"Nggak bisa. Kamu nggak boleh bicara buruk tentang ibuku." Mata Michelle yang gelap itu t

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link