Bab 103
Ekspresinya tampak penuh penyesalan dan rasa bersalah.
Ekspresinya itu membuatku menjadi bingung.
Ada apa dengannya?
Sigit perlahan berjalan ke arahku. "Bisakah kita bicara baik-baik?"
Jimmy ikut menunduk, menatapku.
Belakangan ini, sikap Sigit memang sangat aneh ...
Beberapa hari terakhir, setiap kali bertemu denganku, dia selalu mengatakan hal-hal yang tidak masuk akal.
Sekalipun aku sudah berhenti berharap padanya, dia tetap yakin bahwa aku masih sangat mencintainya.
Hari ini ...
Dia lagi-lagi mengatakan ingin bicara denganku.
Tanpa pikir panjang, aku langsung menolak, "Aku rasa nggak ada yang perlu dibicarakan."
Pandanganku beralih dari dirinya ke anak-anak yang mulai keluar dari gerbang. "Apa yang perlu dibicarakan, kita sudah lama selesai."
Suara Sigit terdengar berat saat bertanya, "Aku hanya ingin tahu, saat kita masih belum bercerai, aku benaran memperlakukanmu dengan buruk, ya?"
Pertanyaan yang sia-sia.
Jika dia memperlakukanku dengan baik ...
Kami tidak akan berakhir dengan

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link