Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 67

Meskipun pria ini tidak pandai mengungkapkan, tetapi orang bisa merasakan dari sikapnya. Aku bahkan ikut merasa bersyukur untuk Wulan. Meskipun pengalaman masa kecilnya sangat menyedihkan. Tetapi, untunglah ... Dia bertemu paman yang sangat menyayanginya. "Lain kali kalau kejadian seperti ini lagi, sebenarnya kamu bisa tunggu aku di bawah, telepon aku saja, aku turun sendiri." "Baik." Jimmy menungguku berjalan ke sisinya, kemudian berjalan berdampingan denganku menuruni tangga. "Sudah terbiasa menggambar di kantor?" Aku mengangguk. "Di kantor nggak ada yang mengganggu, sangat tenang. Aku cukup terbiasa." Jimmy bertanya dengan hati-hati, "Besok kamu ikut aku lagi?" Aku menatapnya dengan kaget. "Kamu nggak keberatan aku datang ke kantormu setiap hari untuk menemanimu?" Jimmy tidak menjawab. Karena dia tidak ingin bicara, aku pun tidak berniat memaksanya. Saat aku mengenakan sabuk pengaman, Jimmy pun berkata, "Akhir-akhir ini, keluargaku terus memaksaku kencan buta." Dia mengusap pelipis,

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.