Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 366

Dengan sorot memohon, Nando berkata, "Kak, aku mohon, anggap saja ini demi orang tua kita, ya? Ini satu-satunya warisan mereka buat kita." Nindi menundukkan sorot matanya. Orang tua adalah sumber kelemahan terbesarnya. Lantas, dia menatap Darren dan berkata, "Aku bisa bantu perbaiki, tapi kamu harus minta maaf karena sudah fitnah aku tadi." Kemarahan Darren belum reda. Mustahil baginya untuk meminta maaf. Nando menghampiri Darren dan perlahan berkata, "Kak Darren, sekarang bukan saatnya egois. Nindi adik kita, nggak ada salahnya kalau kita mengalah padanya. Dulu, kamu juga pernah membiarkannya naik di lehermu, kamu lupa?" Darren mengenang masa kecilnya. Saat itu, dia sangat sayang Nindi, satu-satunya adik perempuan Darren. Dia ingin memberikan segala hal yang terbaik untuk kebahagiaan adiknya itu. Setelah usahanya berhasil, keuntungan pertama yang dia dapat langsung dipakai membelikan mahkota emas antik untuk Nindi usai sang adik bilang kalau dia menyukai mahkota itu. Namun, sejak kapa

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.