Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 770

Selama dia bersikeras tidak mengaku, maka mereka juga tidak punya bukti langsung yang membuktikan kematian kepala pelayan itu ada hubungannya dengan dirinya. Sania sangat membenci kepala pelayan tua itu. Kakek tua itu berani menyentuhnya, dia pantas mati. Setelah mendengar perkataan Sania, Witan seolah-olah telah menangkap suatu kelemahan. Dia pun mengejek Nindi, "Inikah bukti yang kamu keluarkan? Bisa membuktikan apa?" Nindi menunjukkan ekspresi mengejek. "Lihat. Bukankah tadi kalian bilang kenapa aku nggak segera menunjukkan bukti yang aku dapat? Sejak saat itu aku mulai curiga, dan baru sekarang aku menemukan fakta kalau ayah Sania belum mati." "Kalau sejak awal aku memberitahu kalian, apa kalian akan percaya? Apa kalian akan mencari tahu kebenarannya?" Nindi terlalu memahami keluarga Lesmana. Demi perkembangan keluarga Lesmana, mereka hanya akan berusaha meredam masalah. Witan berpikir lama, tapi akhirnya tidak menemukan kata-kata untuk membantah. Nindi melihat lilin yang hampir ha

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.