Bab 25 Ucapan Adalah Doa
"Joselin, kapan kamu jadi nggak rasional begini?"
"Memangnya ancam aku dengan cerai bisa menebus kerugian akibat kamu nggak masuk kerja tanpa izin?"
"Karena kamu butuh uang, kerjalah dengan becus. Jangan pikir perusahaan ini punyamu."
Sedrick tanpa sadar melepaskanku. Dia terus menatapku seraya mengernyit, seakan-akan aku sedang bersikap tidak masuk akal.
Sulit bagiku untuk memahami omongan Sedrick ini. Dia sepertinya lupa bahwa aku istrinya, dan perusahaan itu tentu ada bagianku.
Akan tetapi, aku tidak ingin berdebat dengan Sedrick.
Aku mengangkat bahu. "Kenapa aku nggak pernah tahu aku sepenting itu? Bagaimana Grup Pranata berjalan tanpaku sebelumnya?"
"Kalau aku begitu penting, rugi sekali gajiku serendah itu."
Aku mendorong Sedrick menjauh. Kemudian, aku melemparkan tasku ke sofa.
Sedrick sangat tidak senang dengan sikapku. Dia kembali meraih pergelangan tanganku dan terkesiap.
"Kenapa kamu jadi kurus lagi? Memangnya kamu nggak makan akhir-akhir ini?"
Tak disangka Sedrick dapat men

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link