Bab 22

Ada apa ini? Tidak lama setelah itu, ponsel Riko berdering. Dia mengangkatnya dan aku pun mendekat, berusaha menguping. "Pengacara Dion sudah mengirimkan berkas pemutusan kerja sama padaku. Sebenarnya kamu sudah sampai mana? Kamu kan tahu betapa pentingnya kerja sama dengan Keluarga Abrian. Aku sudah menyerahkan urusan itu padamu, tapi malah begini cara kerjamu! Kamu sudah buat banyak kesalahan! Kalau kamu nggak segera mengatasi semuanya, sebaiknya kamu berhenti saja!" Suara Salim terdengar dari seberang telepon. Wajah Riko tampak memucat, dia tidak berani membalas apalagi balik marah-marah. Aku tahu, Riko mungkin berani pada Nenek Fia, dia hanya mengincar saham serta kekuasaan wanita tua itu. Tapi pria ini jelas sangat takut pada ayahnya, Salim. Salim memiliki temperamen yang meledak-ledak. Dia juga bisa mendepak Riko dari posisinya kapan saja. Makanya, Riko hanya bisa tunduk dan menjawab pelan. Usai mengakhiri panggilan telepon, dia memukul keras kemudi mobil untuk menyalurkan amarah