Bab 191
Ruangan itu hangat karena pemanasnya menyala. Jennifer melepas mantel, berjalan ke sofa, mengambil mantel Emberly, dan menggantung kedua mantel mereka. Dia menoleh dan tersenyum manis. "Tempat ini benar-benar cocok banget buat pesta tahun baru, lihat kembang api, dan menikmati pemandangan malam, ya."
"Iya, 'kan? Gimana, aku pilih tempat ini buat tahun baruan keren banget, 'kan?" Emberly tertawa senang.
Jennifer mengangguk sambil tersenyum. "Iya!"
"Eh? Kok Valen belum datang?" Emberly melirik pintu sambil merogoh ponselnya. "Aku telepon dia, deh."
Saat dia berbicara, pintu terbuka.
Emberly tersenyum dan mengangkat kepalanya. "Baru saja aku mau telepon kamu, eh, kamu ... apa?"
Orang yang masuk bukanlah Valencia, melainkan Lorenzo.
Bersama Arianna.
Senyum di wajah Emberly langsung membeku, berubah menjadi amarah yang mulai membara. Dia bertanya dengan nada yang tajam, "Siapa yang undang mereka?"
Jennifer menggelengkan kepala, menunjukkan kalau ini tidak ada hubungannya dengannya.
Oscar juga mengangkat bahu, menandakan dia tidak tahu apa-apa.
Sementara Kelvin tertawa canggung. "Bukannya kamu bilang mau pesta tahun baru? Masa tahun baruan nggak ada sahabat baikku, sih?"
"Otakmu tuh benar-benar otak udang, ya?" Amarah Emberly langsung meledak. "Kamu nggak tahu dia selingkuh dari Valen? Orang ini sudah bawa artis buat buka kamar hotel, tahu nggak, sih? Aku adain acara ini buat hibur Valen, biar dia nggak sedih, eh, kamu malah ajak Lorenzo? Maksudmu apa?"
"Hah?" Kelvin tampak bingung total. "Kamu 'kan nggak bilang aku nggak boleh undang Lorenzo? Aku sama dia sudah berteman belasan tahun, tahu!"
Kelvin mengusap hidung, lalu menghela napas pelan. "Sudahlah, jangan terlalu marah. Putus ya putus saja, kita semua 'kan di lingkaran pertemanan yang sama. Masa cuma gara-gara mereka putus, kita harus pilih salah satu buat dijauhin?"
"Heh." Emberly tertawa sinis. "Memangnya nggak bisa? Aku sih nggak sanggup berteman sama Pangeran Lorenzo. Mau putus hubungan? Oke, aku setuju!"
Kelvin langsung panik melihat Emberly yang serius. "Eh, jangan gitu, dong! Nggak perlu sampai putus hubungan segala. Dengarin aku dulu ... "
"Diam!" Sebelum Kelvin sempat menyelesaikan perkataannya, Emberly memotongnya dengan kasar. "Mereka yang keluar atau aku yang keluar!"
Jennifer ingin membujuk Emberly, tetapi saat dia melihat Lorenzo berdiri di samping Arianna, rasa kesal di hatinya makin memuncak. Valen adalah sahabatnya, jadi tentu saja dia akan memihak Valen.
Meski Lorenzo juga sahabatnya dan teman masa kecil kakaknya, dia tidak bisa memaafkan cowok yang selingkuh!
Jennifer dan Emberly bersatu dalam satu suara, menolak keras kedatangan Lorenzo dan Arianna.
"Aduh, jangan bertengkar gitu. Lorenzo tuh baru jadian sama aku setelah putus dari Nona Valencia. Jadi, nggak ada yang namanya selingkuh atau merebut orang, ya." Arianna berbicara dengan senyum manis, seolah-olah dia berusaha meredakan suasana.
"Tutup mulutmu!" Emberly tidak mau basa-basi dan langsung membentaknya tanpa ampun.
Kelvin menghela napas dalam hati, lalu menarik Emberly ke samping. "Sudahlah, ini semua cuma kesalahpahaman ... "
Emberly memang tidak tahu hubungan asli di antara Lorenzo dan Arianna. Namun, Kelvin tahu semuanya.
Saat gosip pertama kali mencuat, Lorenzo langsung mengaku padanya dan Oscar.
Lagi pula, tanpa persetujuan Pangeran Emberton, mana berani media berani menerbitkan skandalnya?
Bahkan waktu itu Oscar sudah mengingatkan Lorenzo. "Hati-hati, kalau Valencia benar-benar kecewa, dia nggak bakal mau balikan lagi sama kamu."
Melihat sikap Emberly saat ini, Kelvin hampir buka mulut untuk menjelaskan segalanya. Namun, Lorenzo langsung memberinya tatapan tajam, seolah memperingatkannya untuk tidak berbicara apa-apa.
Emberly adalah orang yang periang dan tidak bisa menyimpan masalah untuk dirinya sendiri. Kalau dia tahu, Valen juga akan segera tahu, dan semua usaha mereka akan sia-sia.
Saat suasana makin memanas, pintu terbuka lagi.
"Maaf, tadi aku ada urusan sedikit jadi aku telat."
Valencia masuk ke ruangan. Begitu matanya bertemu dengan Lorenzo, jantungnya terasa seperti berhenti berdetak sejenak.