Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 14

Ekor Yoga melingkari pergelangan tangan Felina dan ujung ekornya dengan mengelus telapak tangan Felina. Napas Yoga menjadi lebih berat. "Itu tergantung pada keinginan betina." Yoga mendongakkan matanya yang berkaca-kaca. Felina segera melepaskan ekor yang dia genggam. Senyuman tersungging di bibirnya. "Apakah aku menyakitimu?" "Nggak." Yoga menggelengkan kepala. "Bisakah aku menjadi pasanganmu, Feli?" Di Dunia Therian Antarbintang, para therian lebih intuitif dibandingkan manusia murni pada ratusan tahun lalu yang mengekspresikan perasaan mereka secara implisit. Ada peraturan yang ketat di Aliansi Antarbintang bahwa jantan tidak dapat berubah pikiran setelah memutuskan untuk menjadi pasangan betina dan membentuk ikatan dengannya. Jantan harus melindungi betina itu sepanjang hidupnya. Yoga makin gugup karena Felina tidak memberi tanggapan. Yoga berpikir mungkin dirinya terlalu terburu-buru. Bagaimanapun, Felina adalah manusia murni. Felina mungkin menyukai cara penyampaian yang halus atau membutuhkan lebih banyak waktu untuk memupuk perasaan? Pada kenyataannya, bukan hanya Yoga yang gugup. Felina dan Raymond juga gugup. Raymond bergumul dalam hatinya untuk waktu yang lama di kamarnya. Begitu keluar dan sampai di depan kamar Felina, dia mendengar Yoga bertanya, "Bisakah aku menjadi pasanganmu, Feli?" Raymond langsung berhenti di tempatnya dan menunggu jawaban Felina. Raymond tidak mengerti apa yang salah dengan dirinya. Seharusnya Yoga yang lebih gelisah. Felina membeku dalam posisi memegang telinga binatang Yoga. Jantungnya berdetak dengan kencang. Ini terlalu mengejutkan .... Anjing serigala yang baru dikenalnya dua hari lalu memakai handuk dan mengekspos tubuh bagian atasnya yang kekar, lalu bertanya maukah kamu menikah dengannya. Di dunia ini, dia hanya bisa setia padamu. Tidak ada perselingkuhan maupun kekerasan dalam rumah tangga. Sekalipun ada, dialah yang berada dalam situasi pasif. Betina bisa memiliki lebih dari satu pasangan, juga dapat menghukum pasangannya secara bebas .... Sesaat kemudian, Felina menggerakkan jarinya. Felina melihat sesosok di depan pintu melalui sudut mata. Felina mengelus telinga Yoga dengan pelan, tetapi tidak berbicara. "Feli?" Senyuman Felina membuat Jantung Yoga berdebar lebih cepat. Jadi, apakah Felina setuju? "Ya?" Felina terus menatap Yoga seraya tersenyum lembut, tetapi tidak memberi jawaban. "Bisakah aku menjadi ...." Pengurus rumah bergegas mendekat ke tangga. "Tuan Muda, Nona Celyn datang. Dia bilang dia datang untuk menengok Nona Felina." Raymond maju dua langkah untuk mengetuk pintu dan memotong perkataan Yoga. "Feli, Celyn datang. Maukah kamu bertemu dengannya?" Felina mengangkat alis sembari mengelus telinga binatang Yoga. "Ya." Tentu saja Felina mendengar omongan pengurus rumah. Raymond menyuruh pengurus rumah menyiapkan minuman dan meminta Celyn untuk menunggu. Tatapan mata Raymond menyusuri jari Felina ke Yoga yang wajahnya memerah. Jika itu dia .... "Feli ... kamu belum menjawab pertanyaanku." Yoga menatap Felina dengan sedih dan enggan mengendurkan ekornya. Ketika Raymond ingin menegur Yoga, Felina mencondongkan tubuh ke depan dan membisikkan sesuatu di telinga Yoga. "Baik ... aku mengerti." Tidak tahu apa yang dikatakan oleh Felina hingga membuat pipi dan telinga Yoga merah padam. Yoga langsung mengendurkan ekornya. Yoga menundukkan tatapan dan berjalan dengan cepat ke kamarnya. "Ayo, pergi temui Nona Celyn." Felina dengan santai menyibak rambutnya dan pergi ke lantai bawah. "Nggak perlu terlalu sungkan padanya. Kamu bisa langsung memintanya pergi kalau kamu nggak senang dengan omongannya," ucap Raymond dengan suara pelan di belakang Felina. Di ruang tamu lantai satu, Celyn duduk di sofa empuk. Celyn tanpa sadar menggenggam cangkir tehnya dengan erat ketika melihat dua orang itu menuruni tangga.

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.