Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content
Istri BayanganIstri Bayangan
By: Webfic

Bab 7

Alex menatap Amelia seolah-olah memastikan apa dia terluka, lalu akhirnya menghela napas lega. "Apa yang terjadi selama tiga hari ini?" Amelia balas tersenyum kecil, bibirnya yang kering mengeluarkan darah. "Bukan apa-apa." Dia pun langsung bertanya tanpa basa-basi, "Kapan kamu akan menepati janji pesta pernikahan yang kuminta?" Clara segera menengadah. "Pesta pernikahan apa?" Alex terdiam sejenak. "Aku akan mengadakan pesta pernikahan dengan Emily." Saat mata Clara yang sontak berkaca-kaca, Alex pun segera menjelaskan, "Ini cuma formalitas, Clara, cuma ada kamu dalam hatiku." Clara memaksakan seulas senyuman. "Aku mengerti ... Aku nggak marah kok, toh kamu juga melakukannya untuk menyelamatkanku." Clara pun menatap Amelia dan berkata dengan lembut, "Nona Emily, gimana kalau kubantu pilihkan gaun pengantin?" Selama beberapa hari setelah itu, Clara selalu menempel lekat dengan Amelia saat Amelia mencoba gaun pengantin. Di toko gaun pengantin, Amelia berdiri di depan cermin. Gaun pengantin berwarna putih bersih itu menonjolkan lekuknya. Clara tidak pernah jauh dari Amelia dan memastikan melihat setiap gaun pengantin yang Amelia coba secara langsung. Clara juga memperhatikan setiap detail dengan saksama. "Kerahnya kerendahan," kritik Clara sambil menarik kerah Amelia. "Ganti dengan yang lebih konservatif." "Potongan pinggangnya kurang menonjolkan lekuk tubuh." Clara mengambil satu gaun lainnya. "Masa istri Pak Alex mengenakan model gaun yang begitu biasa?" Amelia selalu bersikap dengan tenang dan kooperatif, benar-benar seperti boneka. Saat Amelia mencoba gaun pengantin yang terakhir, Clara akhirnya membongkar kedoknya di tengah kamar ganti yang sepi itu. "Ternyata selama ini kamu bukannya nggak peduli, tapi lagi main tarik ulur." Clara mencengkeram pergelangan tangan Amelia, kuku-kukunya menusuk tangan Amelia. "Dengar, ya, jangan harap kamu bisa merebut Alex dariku! Dia milikku seorang!" Amelia menarik tangannya kembali dengan tenang, dia bahkan tidak mengangkat pandangannya. Dia sama sekali tidak bermain tarik ulur ataupun berniat merebut Alex. Dibandingkan siapa pun, Amelia-lah yang lebih ingin pergi dan berharap drama ini segera berakhir. Namun, ternyata Clara yakin sekali Amelia ingin merebut Alex. Clara pun mulai mencari masalah. Menjelang hari pernikahan, Alex tiba-tiba menendang pintu kamar Amelia. "Kamu mengurung Clara di ruang ganti?" Ekspresi Alex terlihat sangat muram. "Kamu nggak tahu kalau dia fobia ruang sempit!" Amelia memejamkan matanya dengan lelah. "Aku nggak melakukannya." "Masih berani berkilah?" Alex tiba-tiba menarik Amelia. "Pelajaran sebelumnya kurang, ya!" Alex tidak mengacuhkan rontaan Amelia dan langsung memerintahkan pengawalnya untuk mengunci Amelia di ruang bawah tanah yang gelap dan lembap. Dalam kegelapan, Amelia duduk bersila di sudut. Saat tengah malam, dia tiba-tiba mendengar suara berisik. Sesaat setelah itu, sekarung tikus hidup dilemparkan ke dalam! "Aaah!" Amelia menjerit dan melompat menjauh. Dia mati-matian menggedor pintu besi hingga kuku-kukunya patah, tetapi tidak ada yang datang untuk menyelamatkannya ... Keesokan harinya, Alex membuka pintu dengan ekspresi dingin. "Cuma mengurungmu semalaman saja, kenapa sepanjang malam nggak berhenti menangis?" Setelah disiksa sepanjang malam, wajah Amelia tampak pucat pasi. "Clara melepaskan tikus ke dalam ruangan ... " Alex balas tertawa dengan sinis. "Clara nggak mungkin begitu." Lalu, Alex menyalakan lampu. "Mana tikus yang kamu bilang?" Amelia sontak tertegun. Ruang bawah tanah itu tampak sangat bersih, bahkan tidak ada sehelai rambut tikus pun. Clara ... sudah membersihkan semua bukti. Amelia membuka mulutnya, tetapi pada akhirnya tidak mengatakan apa-apa. Alex pun berkata dengan dingin, "Pesta pernikahannya tinggal tiga hari lagi. Aku akan menemani Clara selama beberapa hari ke depan, aku baru akan muncul pas pestanya." Alex melirik Amelia dengan kesan memperingatkan. "Jangan bikin masalah lagi. Kalau nggak, pesta ini akan kubatalkan."

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.