Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 20

"Pak Dokter masih muda sekali, ya," komentar Imelda. "Ada alat pengukur tekanan darah?" tanya Yavin. "Ada." Myria segera sadar dan mengambil alat pengukur tekanan darah dari laci. Yavin menerimanya, dan Bu Imelda pun bekerja sama saat tekanan darahnya diukur. Yavin lalu bertanya beberapa hal: apakah merasa sesak di dada, pusing, sakit kepala? Apakah ada bagian tubuh yang tidak nyaman? Bu Imelda menjawab, "Aku cuma sedikit asma, penyakit lama. Tekanan darah saya juga nggak tinggi kok." Yavin melirik angka di alat dan berkata, "Tekanan atas sudah 168, masih bilang nggak tinggi? Kalau begitu, yang disebut tinggi itu harus setinggi pesawat terbang dulu baru dianggap tinggi?" Bu Imelda langsung terdiam. Myria menatap Yavin sejenak. Pria itu berjongkok, rambut pendek hitamnya jatuh ke dahi, tidak seperti penampilannya di siang hari yang dingin dan rapi. Kemeja abu-biru yang dikenakannya terbuka dua kancing di bagian atas, tampak lebih santai. Cara bicaranya memang kadang tajam. Meskipun waja

Locked chapters

Download the Webfic App to unlock even more exciting content

Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.