Bab 76
Namun, Jessy tidak takut. Dia tetap memelototi Joseph dengan galak dan bersikap seolah-olah Joseph tidak akan berani menyentuhnya.
Melihat Theo hendak memukulnya, Kezia segera keluar.
Dia melindungi Jessy di belakangnya sambil menatap Joseph dengan kesal.
"Buat apa kalian datang ke sini?"
Melihatnya melindungi orang luar, Joseph mengerutkan kening dengan kesal.
Dia mendorong kacamatanya sambil berkata dengan serius, "Aku datang untuk membicarakan warisan Ibu, kamu juga nggak ingin masalah ini tersebar dan diketahui banyak orang, 'kan?"
Warisan?
Ekspresi Kezia sontak berubah.
Namun, dia tidak membiarkan Joseph masuk.
Dia menatap Joseph sambil berkata dengan serius, "Joseph, kalau kamu datang untuk mengambil warisan, jangan harap. Itu barang yang Ibu tinggalkan untukku, nggak akan kukasih ke kamu."
Mendengar ucapan ini, Theo pun marah.
"Kamu juga adalah anak Ibu, mana mungkin kami nggak kebagian? Wasiat itu pasti palsu."
Mendengar ucapan ini, Kezia kembali mendengus dingin.
Dia memandang

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link