Webfic
Open the Webfic App to read more wonderful content

Bab 15

Permainan dimulai! Andy bermain terlebih dahulu, setelah itu giliran Felix. Keahlian Andy memang tidak buruk, dia bahkan sudah pernah berlatih bermain biliar secara profesional sejak kecil dan sempat mempertimbangkan untuk menjadi pemain snooker profesional. Tapi tidak jadi karena dia tertarik dengan musik. Meskipun seperti itu, dia lebih unggul daripada orang amatir. Bolanya tidak masuk, jadi giliran Felix tiba. Teknik Felix saat menyodok bola terlihat sangat indah, presisi, elegan dan memancarkan aura misterius. Setiap kali dia menyodok bola, akan terdengar suara yang nyaring saat bola masuk ke dalam lubang. Beberapa gadis di sekitar tidak bisa menahan diri untuk bersorak di dalam hati. Pada awalnya mereka berada di pihak Andy, tapi sekarang mereka berharap Felix menang. Pada ronde pertama, Felix kalah dengan selisih yang tipis. Jadi dia mengeluarkan 200 ribu dan memberikannya pada Andy. Aldo menarik pakaian Felix dan memintanya untuk melupakan hal ini. Tapi Felix menggelengkan kepalanya tanpa mengatakan apa pun. Di ronde kedua, setelah Felix terbiasa dengan cara bermain Andy dan meja biliar, dia mulai menunjukkan kekuatannya. Pada ronde ini Felix menang, dia berhasil mendapatkan 60 poin dalam satu pukulan dan memenangkan 400 ribu. Pada ronde ketiga, Felix mendapatkan 80 poin dan memenangkan 800 ribu. Pada ronde keempat, Felix mendapatkan 100 poin dalam satu pukulan dan memenangkan 1,6 juta. Pada ronde kelima, Felix mendapatkan 120 poin dalam satu pukulan yang sangat tidak masuk akal dan memenangkan 3,2 juta .... Tatapan sekelompok orang ini saat menatap Felix mulai berubah, mereka merasa Felix adalah seekor binatang buas yang sangat kejam! ... Pemuda pendek tersenyum dengan licik. "Kenapa? Kamu nggak terima? Kalau begitu pukul aku! Mari kita lihat apakah aku bisa mematahkan kakimu atau nggak!" Saat Felix hendak berteriak, pintu Arena Net tiba-tiba terbuka. Anak laki-laki yang memimpin permainan Perang Langit sebelum ini dan gadis berambut bob berjalan keluar. Mata Andy langsung berbinar saat melihat sekelompok orang ini dan tidak sempat memedulikan Felix lagi. Dia segera menghampiri mereka dan berkata dengan nada menyanjung. "Kak Daniel, kenapa kamu datang ke sini? Kenapa kamu nggak ajak aku untuk main bersama? Aku hampir mati kebosanan di rumah." Dia berkata sambil menyapa gadis berambut bob dan yang lain di belakang Daniel, sikap Andy terlihat seperti sedang menyanjung mereka. Orang-orang yang mengenal Andy merasa sangat terkejut saat melihatnya memperlakukan Daniel dengan begitu hormat. Ada beberapa orang yang mengenal Daniel dan mengetahui identitas mereka. Biasanya Daniel bagaikan panutan di dalam mata mereka, sosok yang tidak mungkin bisa mereka dekati berdasarkan status mereka. Hanya saja Andy malah berbicara dengan Daniel pada saat ini, meskipun hanya sekadar menyapa dengan sopan, hal ini sudah cukup untuk menunjukkan betapa luasnya lingkaran pertemanan Andy. Para gadis di sekitar mereka tidak bisa menahan diri untuk merasa kagum, sambil diam-diam mempertimbangkan untuk meminta Andy memperkenalkan mereka pada Daniel. Raut wajah Daniel langsung memasam saat melihat Felix, dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya. "Apa yang terjadi?" "Aku baru saja bertemu beberapa orang bodoh yang sok hebat, selain itu ayahnya adalah seorang petani penjual semangka. Mereka baru saja memasang jebakan untukku dan aku hendak kasih pelajaran untuk mereka!" Pemuda pendek segera mendekat. "Kak Daniel, bagaimana kalau nanti kamu juga ajari mereka?" Semua orang mengetahui jika Daniel suka membuat masalah dan berkelahi, jadi pemuda pendek itu segera mengadu padanya. Felix berkata dengan dingin, "Apakah kalian sudah selesai bicara omong kosong?" "Beraninya kamu bersikap dengan sombong? Sialan!" Andy melambaikan tangannya dengan marah, tidak lama kemudian sekelompok anak laki-laki langsung mengepung Felix. Semua gadis berteriak ketakutan. Sherly menarik pakaian Andy untuk menghentikan tindakannya, tapi Andy sama sekali tidak memberikan wajah padanya. "Jangan ikut campur dengan urusan pria." Kebetulan Daniel juga merasa tidak senang dengan Felix, jadi dia mengeluarkan sebatang rokok dan menghisapnya. Dia ingin melihat bagaimana Felix akan dipukuli oleh mereka. "Daniel, apakah kamu lupa dengan janjimu sebelum ini?" Felix tiba-tiba berkata dengan ekspresi dingin. Daniel tertegun sejenak, lalu melihat tatapan Felix yang sangat ganas. Dia tiba-tiba teringat dengan ucapan Felix di Arena Net dan ekspresinya langsung berubah. Pada akhirnya, Daniel melempar rokok di tangannya dengan kasar dan berkata sambil sedikit menundukkan kepalanya. "Ka ... kak!" Suaranya tidak terlalu keras, tapi bisa terdengar dengan jelas. Panggilan ini mengejutkan semua orang! Daniel yang berada di posisi puncak karena latar belakang keluarga ayahnya, ditambah dengan dirinya sendiri yang luar biasa, tidak disangka akan memanggil orang biasa ini dengan panggilan kakak? Andy dan pemuda pendek yang sebelum ini bersikap dengan arogan langsung membuka mulut dan mata mereka lebar-lebar. Para gadis yang mengetahui latar belakang Daniel juga sangat terkejut setelah mendengar ini, mata mereka dipenuhi dengan tatapan tidak percaya. Apa identitas Felix dan Daniel? Orang-orang sudah sangat terkejut saat melihat dua orang dari kelas sosial dan lingkaran pertemanan yang berbeda berjalan bersama. Apalagi saat mendengar Daniel memanggil anak petani semangka dengan panggilan kakak? Bagi Daniel dan pemuda pendek, hal ini lebih menakutkan daripada menonton film horor di tengah hutan pada malam hari. Felix sangat puas dengan sikap Daniel, tapi sekarang dia kesal dengan sikap munafik Andy. Jadi dia melirik Daniel dan berkata dengan tenang, "Karena kamu panggil aku dengan panggilan kakak, kamu harusnya tahu apa yang harus kamu lakukan selanjutnya, 'kan?" Terdapat ekspresi malu melintas di wajah Daniel, tapi Daniel tetap mengepalkan tangannya dan tiba-tiba meninju Andy. "Ah!" Andy sangat kebingungan pada saat ini. "Kak Daniel, kenapa kamu memukulku?" "Mulutmu sangat bau, siapa lagi yang harus aku pukul kalau bukan kamu?" Daniel melampiaskan amarah yang dia terima dari Felix kepada Andy, sedangkan Andy hanya bisa menjadi tempat pelampiasannya. Pemuda pendek juga bertanya dengan suara yang bergetar, "Teman-teman, apa ... yang terjadi pada Kak Daniel?" Awalnya dia hanya ingin menjilat Daniel, tapi tidak disangka sanjungannya malah akan menjadi bumerang dan dipukul dengan tidak adil. Pemuda gemuk di pihak Daniel yang bernama Hasan Nirta juga menendang pemuda pendek itu. "Beraninya kamu panggil Kak Daniel dengan panggilan itu?!" Pemuda pendek terguling-guling di atas lantai, tapi dia tidak berani mengatakan apa pun. Para gadis yang melihat hal ini langsung tercengang! Ekspresi jijik mereka langsung berubah menjadi ekspresi kagum. Seperti apa identitas orang yang dipanggil kakak oleh Daniel? Pemuda yang disebut sebagai putra petani langsung terlihat misterius di mata mereka, karena bahkan pemimpin tertinggi di kota juga harus menghormati Daniel saat bertemu dengannya. Sherly juga tidak tahu apa yang terjadi pada saat ini, dia sama sekali tidak menyangka jika Felix akan dipanggil kakak oleh Daniel. Dia merasa otaknya tidak bisa berfungsi dengan baik. Daniel dan Hasan memukul Andy serta pemuda pendek itu dengan keras, sedangkan mereka berdua hanya bisa berteriak kesakitan tanpa berani melawan. Satu-satunya hal yang bisa mereka lakukan adalah berlari dengan kondisi mengenaskan. Sherly tidak tahan melihat hal ini, jadi dia membujuk Felix dengan suara yang rendah. "Felix ... sebaiknya kamu minta mereka berhenti, kalau nggak nyawa mereka akan berada dalam bahaya." Meskipun Sherly tidak tahu bagaimana cara Felix meyakinkan Daniel dan Hasan untuk tunduk padanya, latar belakang keluarga Felix tidak terlalu kuat. Jika terjadi sesuatu pada Andy, dikhawatirkan Felix akan berada dalam masalah besar. Felix berkata. "Sudahlah, jangan pukul mereka lagi!" Saat Daniel dan Hasan berhenti, Andy dan pemuda pendek sudah dipukul sampai wajah mereka tidak bisa dikenali. Mereka pasti merasa sangat menyesal karena telah memprovokasi Felix, apa yang terjadi selanjutnya benar-benar berada di luar dugaan mereka. Setelah memukul Andy dan pemuda pendek, Daniel menoleh ke arah Felix sambil bertanya dengan nada bicara yang sarkastis, "Kakak, apakah kamu sudah puas?"

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.