Bab 22
Setelah hujan badai, langit Jayautara cerah tanpa awan.
Di pusat perbelanjaan terbesar di kota.
Di area parkir, sopir membuka pintu belakang mobil dengan hati-hati dan melindungi dengan tangan.
Sarasvati turun lebih dulu, merentangkan tangan untuk membantu Serena keluar dari mobil.
Perut Serena sudah mulai membesar karena kehamilan.
Seharusnya dia memakai pakaian hamil yang longgar.
Namun, Serena justru sebaliknya, dia memilih busana yang paling menonjolkan lekuk perutnya.
Padahal kehamilannya baru memasuki usia tiga bulan lebih, tapi perutnya sudah tampak seperti empat atau lima bulan.
Serena menyipitkan mata, tersenyum manis pada ibu mertuanya, turun dari mobil sambil memuji, "Ibu benar-benar baik padaku. Aku sudah bilang nggak perlu datang ke pusat perbelanjaan semahal ini. Mahal dan nggak sebanding dengan harganya, tapi Ibu tetap membawaku kemari."
Meski mulutnya berkata begitu, hatinya justru sangat puas dengan tempat ini.
Ibu mertua menguasai sebagian besar dana Keluarga Atmadja.

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link