Bab 69
Setelah sibuk seharian, begitu Karin sampai di rumah, dia menerima pesan WhatsApp dari Zaki yang penuh perhatian. [Sudah sampai rumah? Tadi busnya penuh nggak?]
Karin terdiam sejenak, lalu pura-pura tidak melihat pesan itu dan menyimpan ponselnya.
Tak disangka, beberapa saat kemudian, Zaki menelepon dan Karin terpaksa menjawab, "Halo, Pak Zaki, ada perlu apa?"
Suara Zaki sangat lembut seperti kakak tetangga. [Nggak ada apa-apa. Aku cuma khawatir karena kamu nggak membalas pesanku. Syukurlah kamu baik-baik saja.]
Karin tersenyum malu-malu. "Tadi aku sibuk, jadi nggak lihat."
Zaki bertanya, [Belum makan?]
Karin baru saja sampai di rumah dan memang belum sempat makan. Namun, dia mengatupkan bibirnya dan menjawab, "Baru saja selesai makan."
Beberapa hari terakhir, sikap Zaki tiba-tiba menjadi sangat perhatian padanya. Dia bukan gadis yang tidak berpengalaman dan tentu bisa melihat bahwa Zaki tertarik padanya.
Namun, Karin tidak tertarik pada Zaki, baik secara emosional maupun mental. Dia m

Locked chapters
Download the Webfic App to unlock even more exciting content
Turn on the phone camera to scan directly, or copy the link and open it in your mobile browser
Click to copy link