Bab 228
Rafael duduk santai di meja makan, menikmati pertunjukan Austin yang gusar.
Aku hanya bisa berkata pada Austin, "Rumah ini milik Paman Rafael."
Austin terdiam.
Kemudian, dia dengan kesal pergi ke kamar tamu, mulai membongkar barang-barangnya.
Dari balik kamar, terdengar suara gaduh. Aku pun tersenyum canggung pada Rafael, "Dia masih anak-anak, besok juga akan kembali ke sekolah. Jangan dimasukkan ke hati."
Rafael tertawa ringan lalu berkata, "Nggak kusangka, ternyata keluarga Bosley punya anak yang menarik. Jauh lebih baik dari adikku."
Aku tersenyum kecut dan bertanya, "Memang begitulah ... eh, kamu bilang adikmu?"
Rafael mengangguk lalu menjawab, "Dulu saat kecil, Alken jauh lebih bandal daripada ini. Sampai sekarang masih suka bikin masalah."
Aku penasaran apa yang dilakukan adiknya, tetapi Rafael hanya menjawab singkat, "Masalah wanita," dan tidak melanjutkan lagi.
Saat itu, Austin keluar dari kamarnya dengan wajah kesal lalu berkata, "Kak, aku nggak ngerti soal tugas ini."
Aku mel

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil