Bab 213 Aku Akan Menjalani Aborsi
Jika kata-kata sebelumnya seperti pisau yang menusuk hati Yansen, maka kata "cadangan" ini bagaikan peluru, sekali tembak langsung menembus jantungnya.
Sakitnya membuat Yansen hampir tidak bisa bernapas. Refleks tangannya terangkat menekan dada.
Wajah tampannya, kini lebih pucat dan tidak berdaya dibanding tadi.
Sigit tak pernah menyangka suatu hari dia bisa menyaksikan dengan mata kepala sendiri seorang putra kebanggaan diinjak masuk ke dalam lumpur.
Apalagi oleh wanita yang paling dicintainya.
Yansen tak sanggup lagi menghadapi Kirana sedetik pun. Dia takut perempuan itu akan mengucapkan kata-kata yang lebih kejam, maka dia mundur beberapa langkah, terhuyung-huyung berbalik lalu buru-buru naik ke mobil dan pergi.
Begitu pedal gas diinjak, mobil itu melesat bagaikan orang gila!
Pemandangan itu membuat jantung Sigit berdebar kencang. "Emosinya sedang nggak stabil, apa nggak berbahaya kalau menyetir begitu?"
"Akan aku minta Pak Lukas menghubunginya." Tentu saja Kirana peduli pada kesela

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil