Bab 20
Saat Carlo dibantu keluar dari krematorium oleh pengawal, Firlia sedang ditahan di dalam mobil.
Begitu melihat Carlo keluar, dia menepuk kaca jendela mobil dengan keras. "Carlo! Carlo!"
Tatapan Carlo langsung terlihat mengerikan.
Dia berjalan menghampiri mobil selangkah demi selangkah, setiap langkahnya memang terasa seperti sedang berjalan di atas pisau.
Begitu pintu mobil terbuka, Firlia langsung menerjang keluar. "Carlo, dengarkan penjelasanku! Ini semua demi kebaikanmu! Dia sudah mati! Kamu nggak boleh terus bersikap seperti ini ...."
"Kenapa?" tanyanya dengan suara yang menakutkan.
Firlia menangis tersedu-sedu. "Karena aku mencintaimu! Aku nggak tahan kamu terus bicara dengan orang mati setiap harinya! Aku nggak terima kamu cuma punya dia di dalam hatimu!"
Dia berteriak dengan keras. "Apa bagusnya dia? Dia sudah mati, tapi masih mau menguasai hatimu!"
Tatapan Carlo perlahan-lahan mengosong.
Dia perlahan-lahan mengangkat tangannya untuk membelai dada Firlia.
"Di sini ...." Suaranya

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil