Kamu Menyesal?
“Astaga!” Zio mengusap dadanya pelan karena kaget. Bagaimana tidak kaget coba, sang istri tiba-tiba saja muncul dengan tiba-tiba. Mana lampu mereka gelap lagi.
Lisna tersenyum lebar. Dia berpakain cantik dan seksi malam ini berniat untuk menggoda sang suami tentunya.
“Sayang, ternyata kamu. Aku pikir siapa.” Memperhatikan Lisna dengan lekat.
“Hehe. Maaf ya Om. Pasti Om kaget banget.” Mengambil tas kerja sang suami.
“Tak apa. Aku saja yang terlalu kagetan.”
Mereka pun berjalan pelan menuju ruang tamu. Zio akui jika dirinya hari ini begitu lelah sebab, ia harus bolak-balik ke suatu tempat atasan perintah sang Bos.
“Om mau mandi dulu atau makan dulu?” tanya Lisna pelan.
“Aku mandi dulu aja dech. Gerah banget,” jujurnya.
Lisna tersenyum kecil. “Ya udah kalau gitu. Bentar ya, Lisna siapin airnya dulu.”
Istri kecilnya itu langsung berlari dan menaiki anak tangga dengan tergesa-gesa. Zio memperhatikannya dengan seksama. Seketika ia sadar, jika sang istri mengenakan pakaian yang bisa dibilang

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil