Cinta Yang Tak Terbalas
“Ken, aku nggak main-main waktu bilang ke kamu tadi,” ujar Sely, setelah mereka sampai di kantor. Selesai bertemu dengan klien di restoran.
“Soal apa?” tanya Ken tanpa menoleh ke arah Sely. Pria itu bahkan masih berjalan cepat di depan Sely, setelah keluar dari lift.
“Soal rencanaku resign dari perusahaan ini.”
Seketika langkah Ken terhenti. Ia menoleh pada Sely yang berada di sampingnya, “Sel, jangan main-main. Kamu nggak bisa tiba-tiba resign dan ninggalin kantor ini.”
“Kenapa nggak bisa? Aku berhak bekerja di tempat yang membuatku nyaman, dan aku merasa nggak nyaman di sini.”
Sejenak Ken menghela napas dan menghembuskannya dengan kasar. Lelaki itu terlihat kesal bukan main.
Untuk sesaat, mereka hanya beradu tatap dalam diam. Hingga Ken menyadari sejak tadi mereka menjadi bahan tontonan karyawannya.
“Kita bicara di ruanganku,” kata Ken saat beberapa karyawan yang berlalu lalang di sekitar mereka mulai menaruh curiga.
Sely tidak menjawab, tapi ia ikuti juga langkah Ken yang berjalan m

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil