Ken, Kumohon
“Pagi, Pak Ken,” sapa Dinda, rekan kerja Sely. Perempuan yang biasanya membantu pekerjaan Sely selama menjadi sekretaris Ken.
Pria itu nampak terkejut, kepalanya menoleh kiri kanan mencari sosok Sely yang biasanya sudah duduk di mejanya kalau Ken datang. Tapi sudah jam segini, sekretarisnya itu belum muncul juga. Meja kerjanya kosong.
“Sely mana?” tanya Ken pada Dinda.
“Tadi pagi Mbak Sely menghubungi saya, katanya hari ini dia nggak masuk kerja,” kata Dinda yang masih berdiri di hadapan Ken.
“Trus bilang apa lagi dia?”
Dinda menggeleng pelan. “Cuma itu, Pak.”
“Cuma itu?”
Perempuan bertubuh mungil di hadapannya itu hanya mengangguk dengan wajah cemas. Karna melihat raut wajah Ken yang diselimuti kemarahan.
Sepertinya Sely memang tidak main-main dengan ucapannya kemarin. Sekretarisnya itu memang berniat resign dari perusahaan Ken.
“Dia nggak kasih jadwal saya hari ini ke kamu?”
“Enggak, Pak.”
Ken berdecak kesal. Padahal semua jadwal meeting dan pertemuannya dengan klien, Sely yang menga

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil