Dia Bukan Sepupuku
Hai, insyaAllah novel ini akan tamat di bulan Maret ya. Tinggal beberapa bab lagi.
Terima kasih buat kalian yang masih setia sampai sekarang.
Love, Sekarjagat. :)
**
"Sel, inget ya. Nggak boleh terlalu capek. Makan siang harus tepat waktu, jangan pulang terlalu malam. Kalau bisa jangan lembur dulu," kata Edwin setelah mobilnya berhenti di depan lobby kantor Sely.
"Iya-iya. Duh, cerewet banget, sih." Perempuan cantik itu sibuk menatap kaca kecil dan mulai merapikan riasannya. "Udah ya, aku kerja dulu."
Edwin masih menatap Sely dengan tidak rela. Lelaki itu hanya khawatir dengan keadaan Sely yang baru saja keluar dari rumah sakit.
"Seharusnya besok aja kamu masuk kerjanya, Sel."
"Ed, denger ya. Aku udah sehat. Jangan berlebihan, deh. Kita memang pacaran, tapi aku nggak mau kamu terlalu ngatur-ngatur aku, ya," gerutunya, membuat Edwin gemas dan mencubit kedua pipi Sely.
"Ya udah sana," ujar Edwin setelah memberi kecupan singkat untuk kekasihnya. "Jangan pulang sebelum aku jemput."
Sely me

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil