Bab 677
Ibuku sudah tiada? Pemakaman ibuku?
Dalam sekejap, pemandangan mengerikan dan tak berdaya dalam mimpi itu tiba-tiba kembali menjadi kenyataan.
Ternyata itu bukan mimpi, ternyata ibuku benar-benar telah tiada.
Keputusasaan yang tak tertahankan sekali lagi muncul di depan mataku. Aku menutup mulutku sambil menangis tersedu-sedu.
Pintu bangsal terbuka.
Bella melihat bahwa aku sudah bangun, lalu bergegas menghampiriku. "Mei, kamu sudah bangun?"
Aku menggigit punggung tanganku keras dan menangis tak terkendali.
Setelah melihat hal itu, Bella segera menarik tanganku dan berkata dengan mata merah, "Mei, jangan lakukan ini."
Aku menatapnya, suaraku tercekat oleh isak tangis. "Ibuku sudah tiada. Bagaimana ini?"
Bella memelukku erat, air matanya mengalir deras. "Jangan seperti ini, kamu masih punya aku, kakakmu dan banyak sekali orang yang mencintaimu."
Ngomong-ngomong soal kakakku, tanpa sadar aku melihat ke arah pintu.
Dia berdiri diam di pintu, matanya merah dan wajahnya menjadi pucat.
Aku me

Haga clic para copiar el enlace
Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil
Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil