Webfic
Abra la aplicación Webfix para leer más contenido increíbles

Bab 678

Sorenya, aku pergi ke kamar mayat untuk menjenguk ibuku. Ibuku berbaring diam dalam kain putih, wajah tak bernyawanya masih tampak ramah. Namun, ibuku tidak akan pernah membuka matanya untuk menatapku lagi, bahkan tidak akan pernah memanggil namaku dengan lembut seperti sebelumnya. Aku tak lagi punya Ibu, tidak lagi bisa bersandar di pelukannya sambil menuturkan isi hatiku. Saat memikirkan masa lalu, kesedihan dan keputusasaan langsung memenuhi hatiku. Aku berbaring di tepi tempat tidur sambil menangis. Aku terus-menerus berteriak padanya, tapi tidak ada yang menanggapi lagi. Kesedihan di hatiku ini hampir membuatku sulit bernapas. Namun, pada saat ini, ponselku tiba-tiba berdering beberapa kali. Ternyata pesan dari Riris. "Mei, aku benar-benar turut berduka cita atas meninggalnya ibumu. Aku nggak tahu bahwa operasi Dokter Herman akan gagal." "Ini semua salahku karena memperkenalkan Dokter Herman kadamu. Kalau nggak, ibumu mungkin masih hidup selama enam bulan lagi. Mungkin juga akan a

Haga clic para copiar el enlace

Descarga la aplicación Webfic para desbloquear contenido aún más emocionante

Encienda la cámara del teléfono para escanear directamente, o copie el enlace y ábralo en su navegador móvil

© Webfic, todos los derechos reservados

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.