Bab 10 Terima Kasih, Tolong Lupakan
Setelah bangun, aku turun ke bawah. Di meja ada sarapan yang sudah disiapkan dan selembar catatan.
Sarapan itu terlihat dibuat pagi-pagi dan sekarang sudah dingin.
Aku tersenyum, tidak tahu kenapa dia bangun sepagi itu untuk membuat sarapan.
Aku mengambil catatan itu. Goresan penanya kuat dan tegas, di balik keelokan tetap tampak karakter yang teguh.
"Keisha, terima kasih. Tolong lupakan aku, jalani hidupmu dengan baik."
Apa maksudnya?
Aku melihat ke luar jendela, tidak melihatnya sedang olahraga pagi.
Aku mencoba menghubungi ponselnya, tapi sudah mati.
Ke mana dia pergi?
Aku panik, mencarinya di setiap sudut rumah dan halaman.
Namun, dia membawa semua kemeja yang kubelikan untuknya.
Lalu aku sadar, dia sudah pergi.
Aku tidak tahu ke mana dia pergi, seperti dua puluh tahun sebelumnya, aku seolah tidak pernah tahu ada orang seperti dia.
Aku pergi ke rumah Keluarga Purwata.
Virna sedang menyiram bunga di halaman.
"Keisha, kamu sudah datang? Lihat, mawar ini akhirnya mekar, indah sekali."

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda