Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 27

Luka di kaki Tomi cukup parah, celananya sudah basah kuyup oleh darah. Sebelumnya di luar, dia sudah berusaha bertahan. Begitu celananya disingkap, satu kakinya sudah berlumuran darah dengan luka terbuka. Geni melihat suaminya yang bibirnya bergetar. Keningnya penuh keringat dingin, dan matanya seketika memerah. "Ayo cepat, kita pergi ke rumah sakit." Tomi menggeleng. "Nggak apa-apa. Cuma luka kecil. Dirawat di rumah sepuluh hari sampai setengah bulan juga sembuh." Pergi ke rumah sakit lagi-lagi butuh uang. Keluarga mereka sudah tidak mampu. Beberapa tahun lalu malah paceklik, dan baru dua tahun ini kehidupan agak membaik. Setelah membayar pajak, sisa hasil panen hanya bisa untuk keluarga sendiri. Kalau di tahun-tahun sebelumnya, orang bisa mati kelaparan, mana sempat memikirkan luka atau tidak. "Ambil dua butir obat pereda nyeri, tumbuk halus, lalu oleskan saja di luka." "Jangan urus aku, cepat keluar bantu-bantu." Bukankah malam ini mereka harus menjamu orang makan? Sekarang mereka h

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.