Bab 42
"Aku bantu kamu."
Jason berkata. Beberapa tahun tinggal di desa membuatnya terbiasa bangun pagi.
Maka, ketika Geni pulang dari rumah putranya dan berniat menyiapkan sarapan, dia malah melihat pasangan muda itu di depan tungku, bercakap-cakap sambil tertawa. Geni mengucek matanya.
Dia sempat mengira dirinya salah lihat.
Saat itu putra bungsunya datang memanggilnya.
Geni masih belum yakin, lalu bertanya pada Rei, "Nak, itu kakakmu dan kakak iparmu, 'kan?"
Rei mengangguk, tidak lupa mengadukan, "Ya, Bu, tadi malam Kakak dan Kak Jason makan daging babi hutan, tapi nggak mengajak aku."
Pagi ini saat melihat tumpukan piring kotor, barulah Rei sadar kalau kakak dan kakak iparnya makan lagi semalam. Keterlaluan, tidak mengajaknya. Memang dia sudah tidur, tetapi kalau ada makan malam tambahan, dia pasti tidak akan menolak!
Geni melotot pada putranya. "Kamu ini, sudah besar masih cuma tahu makan, nggak ada sedikit pun inisiatif. Kenapa nggak bilang mau bantu kakak dan kakak iparmu?"
Rei dalam ha

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda