Bab 43
Tomi sangat setuju dengan niat menjual daging babi hutan ini. Dijual berarti uang!
Kalau tidak dijual, cuaca panas begini juga tidak bisa disimpan lama. Mana bisa mereka menghabiskan semuanya sendiri?
Tomi tidak keberatan memberi sebagian untuk orang tua, bagaimanapun orang tua sudah membesarkannya. Tapi, kalau untuk kakak laki-lakinya, Danny, apalagi mengingat istrinya yang pelit, dia memang enggan. Lagi pula, kemarin sore, Danny juga sudah ikut makan daging babi hutan di rumah.
Tomi bahkan menyarankan agar Jerry dan Geni ikut ke pasar untuk membantu.
Tapi, keduanya langsung menolak. Tomi masih harus infus, bagaimana bisa kalau tidak ada yang menjaganya?
Melihat kelelahan di mata putranya, Geni segera berkata agar Jerry pulang dan beristirahat saja. Siang hari biar dia yang menjaga di rumah sakit, malam nanti baru anak sulungnya menggantikan.
Tomi buru-buru bilang dia bisa sendiri, tetapi tentu saja protesnya tidak didengar.
Monica menyendokkan dua kotak makan penuh nasi dengan daging

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda