Bab 62
Menurut Wira, jika putrinya menikah dengan putra Keluarga Hidayat, putrinya bisa hidup mewah.
Melihat sikap suaminya seperti itu, Sinta makin marah. Sinta menunjuk suaminya sambil berulang kali berkata, "Kamu ... "
Pada saat bersamaan, pintu rumah terbuka, Deni masuk ke dalam.
Begitu melihat orang tuanya berselisih, Deni tampak khawatir.
"Ayah, Ibu, ada apa?"
Sinta langsung menarik putranya, lalu mengadu panjang lebar soal putrinya yang selalu pergi ke rumah Keluarga Hidayat. Dia berharap Wira menegur putrinya, tetapi Wira malah tidak peduli.
Saat hampir selesai bercerita, mata Sinta mulai berkaca-kaca.
"Deni, bagaimana menurutmu? Bukankah ayahmu ini nggak bertanggung jawab? Dengan kondisi Keluarga Hidayat sekarang, kalau adikmu benar-benar menikah dengan putra Keluarga Hidayat, apa dia masih bisa punya masa depan yang baik?!"
Pernikahan adalah kesempatan kedua bagi seorang wanita untuk mengubah nasibnya. Dia tidak bisa membiarkan putrinya memilih seorang kapitalis tanpa masa depan.
Si

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda