Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 64

Yani mengamati Nayla yang cantik dan anggun, gadis seperti inilah yang cocok untuk putranya. "Harusnya nggak lama lagi." Yani menjawab ragu. Tidak mendapat jawaban pasti, hati Nayla merasa kecewa, tetapi wajahnya tetap terlihat tenang. Nayla berpamitan dengan melambaikan tangan kepada Yani dan Mira, kemudian Mira tiba-tiba menjadi ramah. "Kak Nayla, sini kuantar sampai depan." Nayla merasa bangga karena mengira Mira berusaha menjilatnya setelah melihat Yani begitu menyukainya. Mira dan Nayla berjalan sampai halte bus. Mira berhenti melangkah, senyuman di wajahnya juga menghilang. Sambil menyilangkan tangan di dada, Mira menatap Nayla dengan arogan. "Nayla, kakakku sudah punya istri di desa, jadi urungkan niatmu menjadi calon kakak iparku. Mulai sekarang, berhentilah mendekati ibuku." Hanya dengan mengucapkan beberapa kata manis, dia sudah bisa membuat Yani membelikan gaun semahal itu. Tanpa rasa malu sedikit pun, Nayla menerima gaun itu. Mira sangat tidak suka dengan sikap Nayla yang s

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.