Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 171

Nindi mengernyit bingung melihat kehadiran Darren. Dulu, Nindi paling takut dengan kakak pertamanya itu. Setiap kali Darren pulang, Nindi selalu berusaha menghindar, takut kena marah. Namun, sejak Darren mengusirnya dari rumah di kehidupan sebelumnya, Nindi sudah berhenti peduli. Nindi mendongak, menatapnya dengan tatapan dingin. "Rapat sudah selesai, 'kan? Kalau nggak ada urusan lain, buat apa aku di sini?" "Mau ke mana kamu?" Tatapan Darren begitu dingin dan mencekam. Melihat suasana memanas, Leo buru-buru menengahi. "Yah, pastinya pulang ke rumah kita, dong. Ya, 'kan, Nindi?" Leo buru-buru memberi isyarat kepada Nindi. Berharap sang adik bisa menurut dan meredakan ketegangan. Karena mengingat temperamen sang kakak pertama, takutnya Nindi akan mengalami kesulitan. Sania ikut bersuara, pura-pura menenangkan. "Kak Nindi, karena Kak Darren sudah kembali, sebaiknya kamu jangan marah-marah lagi." Leo menatap Sania heran. Mengapa harus berkata begitu? Padahal dia sudah tahu Nindi itu keras

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.