Bab 344
Ketika dia berada dalam kondisi terpuruk, dia pernah pingsan di jalan karena kelaparan.
Pada akhirnya, orang itu memberinya uang dan kartu ATM, sehingga dia bisa meninggalkan kehidupannya dan memulai hidup baru.
Namun pada saat itu, dia sangat membenci Sania.
Dia merasa bahwa Sania telah merampas segalanya darinya. Dia menggunakan uang itu untuk merencanakan penculikan dan pembunuhan Sania.
Namun, dia gagal, kemudian dikurung di rumah sakit jiwa oleh Kakaknya yang tertua.
Pada akhirnya, dia disiksa sampai mati oleh perawat suruhan Sania.
Sungguh bodoh.
Dia semestinya pergi saja.
"Kamu akan cedera kalau begini."
Nindi berbalik dan melayangkan satu pukulan, tetapi berhasil ditangkis Cakra.
Dia terengah-engah dan bercucuran keringat saat ini.
Dia pun berhenti, "Kamu kenapa ke sini?"
Cakra mengambil air dan memberikan air itu kepadanya, "Aku nggak boleh datang ke gym?"
"Terus, kenapa kamu datang ke gym ini?"
Nindi minum beberapa teguk air itu dan mengusap keringat di dahinya agar tidak jat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda