Bab 361
Nindi menutup hidungnya dengan enggan, lalu menatap Cakra dan berkata, "Kamu pergi dulu saja."
"Nindi, kenapa buru-buru banget usir orang, sih? Kamu takut, 'kan? Takut pacar miskinmu tahu kalau kamu dibiayai?"
Nindi menoleh ke arah Sania yang sudah mabuk berat. "Kamu selalu bahas 'dibiayai', sudah paham banget soal itu, ya."
"Nindi, jangan mengalihkan topik. Kamu pasti lagi cemas, 'kan?"
Sania menatap ke arah Cakra yang tengah duduk di mobil. "Nggak usah sedih begitu, deh. Nindi itu selingkuh, dibiayai Tuan Yanuar, bahkan dapat saham dari Perusahaan Patera Akasia."
Mendengar hal itu, Cakra memicingkan mata.
Saham itu memang dia berikan untuk Nindi.
Nada bicara yang angkuh terdengar ketika Nindi berkata, "Dokter sekolah miskin sepertimu mana mungkin bisa dapat uang sebanyak itu seumur hidup, 'kan? Kamu, pria pertama yang hidup menumpang sama wanita. Wajahmu cukup tampan, sih. Kalau kamu denganku, bisa kuberi uang yang lebih banyak."
Dia memang tidak tahan melihat Nindi selingkuh, bahkan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda