Bab 395
Nindi agak terkejut saat melihat jejak tamparan di wajah Sania.
'Brando tega memukul Sania?' pikir Nindi.
Nindi masih ingat bagaimana Kakak Keempat selalu memperlakukan Sania dengan sangat baik, bahkan meminta dirinya menjadi pengikut setia Sania.
Saat dia baru pulang setelah terlahir kembali dan insiden jatuh ke air sudah terjadi, dia dan Sania sampai menyebabkan keributan di ruang UKS sekolah. Saat itu, Brando langsung menyalahkan Nindi tanpa bertanya apa pun.
Brando pun menamparnya sekali.
Lantas, mengapa sekarang dia tiba-tiba berubah sikap? Meskipun begitu, Nindi sama sekali tidak senang. Dia hanya merasa Brando makin gila.
Air mata sudah berlinang di mata Sania, terasa gemetar suaranya saat berkata, "Kak Nindi, ini semua salahku. Aku nggak seharusnya berniat jahat meniru idemu dan memengaruhi Kak Leo sama Kak Darren buat mencemarkan namamu."
Mendengar permintaan maaf si perempuan licik, Nindi sama sekali tidak merasakan apa-apa.
Brando, yang berdiri di sebelah, menatap lembut ke

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda