Bab 413
Nindi menatap Brando yang berdiri di depannya. Sorot mata mereka penuh permusuhan, seolah sedang berhadapan dengan musuh bebuyutan.
Brando mencibir, "Kamu mungkin sudah lupa, tapi aku nggak akan pernah bisa melupakannya seumur hidupku."
"Aku nggak melakukannya, jadi aku nggak merasa bersalah!"
Nindi yakin betul kalau dirinya tidak pernah melakukan hal seperti itu. Sewaktu kecil, dia selalu patuh pada Kak Brando, tidak pernah sekali pun menentang perintahnya. Mana mungkin dia tega menusuk kakaknya dari belakang?
Sania yang berdiri di samping mereka, langsung panik begitu mendengarnya. Dia tidak bisa membiarkan Brando mengatakannya.
Kalau sampai itu terjadi, bagaimana dengan dirinya?
Sania buru-buru maju dan menarik lengan Brando. "Kak Brando, sekarang bukan waktunya membahas ini. Kita harus cari cara untuk menyelesaikan masalah ini. Berita ini sudah tersebar luas di internet."
Brando tidak boleh terlibat skandal.
Setidaknya, sebelum Sania berhasil masuk ke industri hiburan, dia tidak bo

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda