Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 437

Brando mencengkeram rambut Sania dengan keras, tanpa menunjukkan belas kasihan sama sekali. Sania menangis kesakitan. "Kemarin tubuhku penuh luka. Kalau aku pergi menemui Nindi dan kebetulan tertangkap kamera wartawan, pasti mereka akan menulis macam-macam tentangku. Jadi aku ingin menunggu sampai lukaku membaik dulu sebelum pergi." "Kamu bohong! Kamu bisa saja diam-diam pergi ke rumah sakit tanpa diketahui media. Nyatanya, kamu memang nggak mau pergi! Kamu juga sengaja ingin membuat aku dan Nindi saling bermusuhan, 'kan?" Brando menjadi semakin marah saat dia berbicara. Dia pun mengayunkan tangannya dan menampar Sania. Tamparan itu begitu keras hingga Sania merasa kepalanya berputar. Pandangannya berkunang-kunang, bahkan berdiri pun hampir tidak bisa. Dia pun buru-buru bersembunyi di samping Nando. Wajahnya penuh dengan kepanikan dan air mata. "Kak Brando, aku benar-benar sadar aku salah. Aku pasti akan menjelaskannya kepada Nindi dan meminta maaf padanya." Namun, Brando masih belum p

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.