Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 448

Setibanya di rumah sakit, Sania langsung menuju kamar rawat Nando. Dia sengaja menggulung lengan bajunya, memperlihatkan luka-luka di lengannya agar Nando bisa melihatnya. Seperti dugaannya, Nando langsung mengeryit begitu melihatnya, "Kenapa kamu bia terluka lagi?" Sania menyusutkan lehernya dengan raut ketakutan, "Hari ini aku ke sekolah buat menemui Nindi. Aku bahkan sudah berlutut untuk minta maaf padanya. Aku juga menjelaskan kalau semua ini nggak ada hubungannya dengan Kak Brando. Tapi ... sepertinya Kak Brando masih belum puas. Dia meneleponku dan menyuruhku kembali ke rumah sakit. Kak Nando, aku takut!" Nando menghela napas. Dia paham betul bagaimana temperamen Brando. Beberapa hari terakhir, Brando memang selalu melampiaskan amarahnya pada Sania. Dia akhirnya berkata, "Biar aku bicara sama Brando nanti. Dia nggak seharusnya memperlakukanmu seperti ini." Brando mendobrak pintu dan melangkah masuk. Wajahnya yang penuh bekas luka terlihat mengerikan. Sania langsung terkejut begit

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.