Bab 455
Setelah mendengarnya, Nindi merasa itu benar-benar tidak masuk akal.
Hukuman untuknya?
Dengan nada dingin, ia berkata, "Kamu 'kan bisa kasih kompensasi lain buat Sania, kenapa harus Yayasan Cahaya Hati, sih? Itu 'kan peninggalan Ayah dan Ibu, kenapa malah kamu kasih ke orang asing?"
"Ayahnya meninggal karena menyelamatkan Ayah dan Ibu. Selama ini, dia sudah tinggal di keluarga Lesmana dengan baik, selalu patuh dan pengertian. Dia juga sudah banyak menderita, jadi wajar dong kalau aku kasih kompensasi itu."
Nindi mendengus kesal. "Kamu yakin banget kalau Ayahnya Sania meninggal gara-gara menyelamatkan Ayah dan Ibu, ya?"
"Kalau nggak begitu, terus apa dong? Aku sudah sering menyelidiki hal ini. Nindi, kamu cuma nggak mau merasa hutang budi, makanya curiga gitu. Masuk akal nggak?"
Mendengar suara Nindi yang tampak marah, suasana hati Darren seketika membaik.
Selama ini, Nindi selalu tampak berpuas diri dan seakan tidak memedulikan apa pun, sehingga membuat keluarga Lesmana menjadi terpuru

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda